Makasaar, Faktadelik.Com – Kita ketahui bersama bahwa kurang lebih 2 tahun pandemi covid 19 telah melanda dunia termasuk bangsa dan negara kita Indonesia, dan tidak ada satupun negara di dunia ini yang tidak kewalahan menghadapinya, utamanya diawal-awal munculnya, sehingga kebijakan yang diambil oleh setiap negara untuk mengatasinya berbeda-beda, ada yang memilih lockdown, ada yang memilih dengan cara pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti Indonesia, kata Letkol Sus Drs. H. Husban Abady, MH., ketika menyampaikan ceramah tarwih pada malam ke 5 Ramadhan, bertempat di Masjid Ni’matullah Jl. Daeng Tata 1 Makassar (6/4/2022).
Ceramah yang diselingi sedikit guyonan ringan, Husban Abady mengangkat tema Kesabaran Dalam Menghadapi Pandemi Covid 19 dengan mengatakan bahwa dalam menghadapi pandemi covid 19 dibutuhkan kesabaran karena kesabaran adalah merupakan senjata yang sangat ampuh dalam menghadapi ujian atau musibah ini, dengan kesabaran Allah akan mengangkat derajat, memberikan kebaikan, dan pahala yang lebih banyak, sesuai dengan Firman Allah SWT., dalam Al Qur’an Surah An Nahl Ayat 96 yang artinya : “Dan sungguh Kami akan benar-benar memberi balasan kepada orang-orang yang bersabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.”
Lebih lanjut Husban Abady mengatakan bahwa menurut Imam Al Ghazali, kesabaran itu memiliki kedudukan yang paling tinggi. Derajat kesabaran dalam menghadapi musibah hanya dapat diperoleh dengan meninggalkan kesedihan yang amat dalam. Karena kadang kala kita bersedih, menangis dan menyalahkan takdir atas musibah yang menimpa kita. Dengan Kesabaran kita akan menjauhi perbuatan itu, dan ridha atas ketetapan Allah SWT., yang telah memberikan ujian, cobaan serta musibah berupa Pandemi Covid 19.
Dalam menghadapi Pandemi Covid 19, Husban Abady mengatakan ada tiga tingkatan sabar yang harus kita laksanakan, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW., yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda yang artinya : “Sabar ada tiga tingkatan; sabar dalam menghadapi musibah, sabar dalam menjalani ketaatan, dan sabar untuk meninggalkan kemaksiatan.”
Kalau Pandemi Covid 19 ini adalah merupakan musibah yang diturunkan oleh Allah, maka orang yang sabar dalam menghadapinya akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT setinggi 300 derajat, dimana antara satu dengan yang lainnya berjarak sejauh antara langit dan bumi. Memang sabar itu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi, Allah akan memberikan ganjaran yang setimpal bagi orang-orang yang sabar, sebab, Allah sangat mencintai orang-orang yang sabar, maka barang siapa pun yang sedang menghadapi musibah, maka hendaklah bersabar, jelas Husban Abady.
Kemudian sabar selanjutnya adalah bersabar dalam mentaati seluruh ketentuan Allah, orang yang seperti ini akan diangkat derajatnya setinggi 600 derajat, dimana satu dengan lainnya berjarak sejauh antara lapisan-lapisan bumi dan batas ketinggiannya Arasy. Oleh karena itu marilah kita mentaati apa-apa yang diatur dan ditetapkan oleh pemerintah pada masa Pandemi Covid 19 ini, yaitu sabar dalam menjalankan protokol kesehatan, seperti selalu mencuci tangan, memakai masker, serta melaksanakan vaksin mulai dari dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 boster, tegas Husban Abady yang merupakan salah satu pengurus Dewan Masjid (DMI) Provinsi Sulawesi Selatan.
Sedangkan sabar yang terakhir yang harus kita lakukan dalam menghadapi Pandemi Covid 19 adalah bersabar untuk meninggalkan larangan Allah SWT. , dan orang yang sabar untuk meninggal larangan akan diangkat derajatnya menjadi 900 derajat, dimana satu dengan lainnya berjarak sekitar dua kali lipat antara lapisan-lapisan bumi dan batas ketinggian Arasy. Untuk itu dimasa pandemi covid 19 ini mari kita meninggalkan apa-apa yang dilarang, untuk sementara tidak jabat tangan, tidak berkumpul terlalu banyak orang, tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan terlalu banyak orang, dan larangan-larangan lainnya, dengan maksud untuk memutus rantai penyebaran Covid 19 tersebut, pungkas pria yang yang juga pemain tenes lapangan ini.
Dia akhir ceramahnya Husban Abady menutup dengan menyampaikan firman Allah dalam Al Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 153, yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”