Faktadelik.Com, Sulbar Mamasa – Pj. Gubernur Sulbar, Akmal Malik pada acara High Level Meeting Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulbar dengan agenda ” Sinergi untuk Stabilitas Harga dan ketahanan pangan”,yang di hadiri enam kabupaten sesulbar yaitu kabupaten Mamasa ,kabupaten polman,kabupaten Majene,kabupaten Mamuju,kabupaten mateng dan kabupaten Pasangkayu yang di laksanakan,di Desa Tondok Bakaru kecamatan Mamasa .22 /08/ 2022.
Adapun yang Hadir dalam acara ini Bupati Mamasa DR.Ramlan Badawi.MH,Wakil Bupati Mamasa Marthinus tiranda ,Dandim 1428/Mamasa Letkol inf.Stevi Palapa.S.pd,Wakil Bupati Majene Arismunandar, Sekda polman Ir.Bebas maggazali,Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulbar, Hermanto para pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamasa, Tenaga Ahli Gubernur Sulbar dan peserta rapat lainnya.
Rapat tersebut sebagai tindak lanjut dari Rakornas Inflasi beberapa waktu lalu, beberapa catatan TPID Sulbar bahwa salah satu persoalan di Sulbar adalah inflasi pangan. Sejak Triwulan II, inflasi yang cukup tinggi selama tiga tahun terakhir yakni di angka 5,23 persen.
Penyumbang Inflasi salah satunya gejolak harga bahan pangan. Komoditas utama penyumbang Inflasi pangan seperti komoditas Bawang Merah , Bawang Putih, Telur, Ikan. Bawang Putih, Jagung, Beras, dan Cabe.
Adapun kata Sambutan Bupati Mamasa DR.H.Ramlan Badawi.MH berterima kasih kepada PJ. Gubernur Sulbar, Akmal Malik menyempatkan pertemuan TPID di Mamasa. Bahkan berkunjung ke UPT Rano dan melakukan dialog dengan masyarakat.ungkapnya
Masih Bupati Mamasa DR.H.Ramlan Badawi.MH .Mengatakan Soal stabilitas harga,di Mamasa sendiri lonjakan harga sangat dirasakan untuk komoditas Cabe dan Bawang Merah. Diharapkan melalui pertemuan ini mendapatkan solusi, begitupun lonjakan harga yang dialami di lima kabupaten lainnya. “Pertemuan hari ini untuk mencari solusi mendengar arahan gubernur agar memperkuat koordinasi kita,” tuturnya.
Lanjut penyampaian Ketua DPRD provinsi Sulbar Suraidah Suhardi mengatakan pentingnya memberikan perhatian kepada petani guna mendorong sektor pertanian sebagai upaya menekan inflasi di daerah. Dijelaskan sektor pertanian merupakan sektor unggulan Sulbar. Bahkan sektor ini pula yang menjadi harapan bagi Sulbar ketika menghadapi Pandemi Covid-19.ungkapnya.
Begitu juga penyampaian PJ. Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengatakan, tahun ini dunia menghadapi krisis pangan. Sehingga untuk mengatasi persoalan inflasi pangan diperlukan keberanian melakukan hal-hal yang lebih riil. Dan terpenting adalah melakukan komunikasi efektif antar OPD, antar kabupaten dan stakeholder lainnya. “Inflasi itu bisa kita hadapi dengan melakukan hal hal riil saja, misalnya penanaman jagung, bawang merah cabe merah, cabe rawit,” tuturnya
Menurutnya, penanaman komoditas untuk menekan inflasil itu dapat dilakukan dengan kolaborasi. Sebagaimana arahan presiden pada Rakornas Inflasi belum lama ini, Pentingnya sinergi dan kerjasama inflasi.
“Saya harap TPID dan seluruh stakeholder memperkuat koordinasi dalam pengendalian inflasi,”tutupnya.
Setelah acara selesai PJ Gubernur sulbar Akmal Malik,Bupati Mamasa DR.H.Ramlan Badawi .MH.Beserta Rombongan Melanjutkan
“Dedikasi Untuk Negeri Peletakan Batu pertama pembangunan LANDMARK TAMAN NASIONAL GANDA DEWATA kabupaten Mamasa”.di Desa Tondok Bakaru kecamatan Mamasa kabupaten Mamasa provinsi Sulbar”.
Editor- RS