Faktadelik.com, Majene – Warga desa Tallu Banua Utara bersama WALHI menolak tambang batu Gaja di desa Tallu Banua utara kec Sendana kab Majene, (7/11)
Penolakan tersebut dilakukan warga dijalan poros Majene – Mamuju sambil membentangkan spanduk penolakan dan sempat mengakibatkan kemacetan.
Warga desa Tallu Banua Utara disaat menyuarakan aksi menyampaikan bahwa tentu kita tau bersama bahwa dampak yang akan di timbulkan jika tambang batu Gaja ini berjalan.
Selain itu, karakteristik mendasar industri pertambangan batu Gaja adalah membuka lahan dan mengubah bentang alam sehingga mempunyai potensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan sosial dan ekonomi masyarakat.
Secara lingkungan, keberadaan pertambangan batu Gaja menimbulkan dampak terhadap Perubahan bentang alam, penurunan kesuburan tanah, terjadinya ancaman terhadap keanekaragaman hayati, penurunan kualitas air, penurunan kualitas udara serta pencemaran lingkungan.
Industri pertambangan pada pascaoperasi juga meninggalkan lubang tambang dan air asam tambang. Lubang-lubang bekas penambangan batu Gaja berpotensi menimbulkan dampak lingkungan berkaitan kualitas dan kuantitas air.
Dampak sosial dari pertambangan batu gaja diantaranya adalah adanya konflik yang terjadi antara masyarakat dengan Perusahaan, menurunnya kualitas kesehatan masyarakat
Sementara lahan yang akan digarap merupakan lahan yang produktif terdapat tanaman coklat ,cengkeh, kemirih dan kelapa yang notabene menjadi sumber utama penghasilan warga desa Tallu Banua Utara
(Mawan)